Hari ini tepat hari Oeang
Republik Indonesia yang ke 67, dan entah harus dibilang durian runtuh atau
dapat musibah, saya terpilih sebagai peserta upacara. Bahkan sebelumnya, saya
mendapat nota dinas sebgai pembaca naskah “Detik-detik mengenang beredarnya ORI”,
tapi alhamdulillah tugas saya sudah digantikan oleh teman-teman dari BC.
Terus terang rasanya berat
mengikuti upacara ini, bukan karena masalah jiwa patriot ya... tapi kondisi
fisik memang tidak bisa berdiri terlalu lama di bawah sengatan sinar matahari.
Begitulah, jadi ketika sudah satu jam bertahan dibawah terik matahari, akhirnya
saya menyerah juga. Saya mundur dari dari barisan dan beristirahat di lobi
ruangan. Setelah melalui waktu puluhan tahun, saya akhirnya menyadari alarm
daya tahan tubuh saya. Jadi seandainya tadi pagi saya paksakan, maka hampir
dapat dipastikan tubuh saya akan tumbang.
Pingsan lebih tepatnya.
Pingsan
atau sinkop adalah suatu kondisi kehilangan kesadaran yang mendadak, dan biasanya sementara, yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan oksigen
ke otak.
Gejala pertama yang dirasakan oleh seseorang sebelum pingsan adalah rasa pusing,
berkurangnya penglihatan, tinitus,
dan rasa panas.
Selanjutnya, penglihatan orang tersebut akan menjadi gelap dan ia akan jatuh
atau terkulai. (sumber:wikipedia).
Anda pernah pingsan?